Rabu, 13 April 2022
KEBIJAKAN IVESTASI LAHAN BERDAMPAK PADA KONDISI SOSIAL, EKONOMI, PENDIDIKAN, KESEHATAN, & BUDAYA DI KOROW...
Jumat, 11 Februari 2022
WIRAUSAHA ANAK MUDA PAPUA
WIRAUSAHA ANAK MUDA PAPUA
Gerakan
Papua Mudah Inspiratif belum Menggerahkan untuk menjadi Wirausaha Muda dan belum
pernah meluncurkan unit bisnis wirausaha muda papua yang didukung penuh oleh
pemerintah saat ini, hanya sebagian kecil saja.
- Takut
Rugi, Bangkrut, atau Gagal
Apakah
tertekan dengar kalimat ini? Oya, Kita merasa tahu semuanya! Karena dalam buku
kamus bahasa indonesia (Tri Rama K) istilah “rugi,’’bangkrut”, atau “gagal’’
dianggap sebagai “MOMOK” yang sangat menakutkan. Hal itu wajar, mengingat tidak
ada orang di muka bumi ini yang ingin mengalaminya. Satu alasan banyak orang takut
rugi dan bangkrut karena hal itu akan membawa pada kemelaratan. Seseorang yang
rugi atau bangkrut tentu akan mengalami penurunan harta secara signifikan.
Bila
termasuk orang yang memiliki pola pikir takut rugi atau bangkrut, maka Anda
bukanlah calon pengusaha. Dengan pola pikir tersebut, pantas saja bila anda
tidak bisa mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha sukses. Sebab,tidak ada
pengusaha yang tidak pernah rugi, bangkrut, bahkan gagal. Pengusaha yang sejati
berani menghadapi hal tersebut dan bangkrut lagi.
Pola
pikir takut rugi,bangkrut atau Gagal yang terbangun di dalam mindset tidak akan pernah membuat anda
bisa menjadi pengusaha. Pola pikir itu kemudian membuat anda selalu
mengurungkan niat untuk menekuni suatu bidang usaha, padahal gagasan dan ide
anda tentang usaha tersebut sudah matang dan siap dijalankan.
Pengusaha
tidak pernah memandang rugi sebagai “momok” menakutkan, tetapi sebagai sebuah
tantangan. Bahkan, bagi calon pengusaha sejati, kegagalan adalah sebuah
kesuksesan yang tertundah. Inilah satu pola pikir yang dimiliki oleh pengusaha
sukses. Memang benar bahwa kegagalan itu merupakan bagian tidak terpisahkan
dari kesuksesan. Gagal dan sukses bertalian erat dan saling dorong-mendorong
(Afra Mayriani, 2010). Setiap kali gagal atau rugi, pengusaha akan bangkit dan
lebih termotivasi untuk melakukan langkah-langkah baru agar tidak gagal lagi.
Tidak
ada pengusaha yang tidak pernah gagal dalam hidupnya. Jika pengusaha belum
pernah ditipu atau dikambinghitamkan, maka itu belum disebut pengusaha.
Bagi
pengusaha yang bisa bangkit lagi, itulah yang membedakan entrepreneur yang berhasil dari pecundang yang selalu meratapi hidupnya.
Di tingkat internasional pun, bisa dikatakan semua pengusaha sukses yang kini
menjadi orang berpengaruh di dunia pernah mengalami kegagalan. Sebut saja
Soichiro Honda, Bill Gates, Akio Morita, F.W. Woolworth, Walt Disney, Harland
David Sanders, dan Masih banyak lagi. Nah, tahukah anda bahwa mereka adalah
pengusaha kaya raya di dunia yang pernah gagal, rugi, bahkan bangkrut, tetapi
kemudian berhasil menjadi pengusaha sukses.
Soichiro
Honda, pemilik perusahaan motor Honda, misalnya, memulai bisnis multi-miliar
dolar-nya dengan kegagalan yang bertubi-tubi. Honda pernah ditolak oleh Toyota
Motor Corporation untuk sebuah wawancara lamaran kerja posisi ahli mesin yang membuatnya
menjadi pengangguran cukup lama. Namun, kegagalan itu tidak membuatnya
mengurungkan niat menjadi pengusaha. Kemudian, ia mulai membuat sebuah scooter di rumahnya sendiri. Ia mulai
mendapatkan dukungan dari para tetangganya hingga akhirnya memulai bisnisnya
sendiri. Alhasil, Honda menjadi salah satu perusahaan motor terbesar di dunia
saat ini. Bill Gates pun demikian, tidak terlihat akan menjadi orang sukses
setelah Drop-out dari Harvard dan
mulai gagal saat menjalankan bisnis pertamanya bernama Traf-O-Data. Bisnis itu gagal total. Kemudian, ia mulai mengembangkan
bisnis selanjutnya yang mengantarkan namanya dalam daftar orang terkaya di
dunia, yakni Microsoft. Harland David Sanders juga sama, memulai kesuksesan
dari kegagalan. Orang sukses yang satu ini mungkin lebih dikenal dengan sebutan
Colonel Sanders di Kentucky Fried
Chicken. Ia telah menjalani masa sulit menjual produk ayamnya pada saat
awal memulai bisnis. Faktanya, resep cita rasa ayam KFC saat itu sudah ditolak
1.009 kali oleh berbagai restoran sebelum akhirnya diterima untuk pertama
kalinya (Notordinaryblogger.com).
Nah,
dari beberapa pengalaman pengusaha sukses yang ternyata pernah gagal di awal
merintis usahanya tersebut, tidak salah bila pepatah mengatakan bahwa kegagalan
adalah awal kesuksesan atau kegagalan adalah kesuksesan yang tertundah. Michael
Jordan, pemain bola basket terbesar sepanjang masa, juga pernah gagal
memasukkan bolanya. Ia berkata, “I have
missed more than 9000 shots in my career. I have lost almost 300 games. On 26
occasions, i have been entrusted to take the game winning shot....and missed.
And i have failed over and over and over again in may life. And that is why I
succeed.”
Jadi,
apakah anda masih ingin menjadi pengusaha sukses? Atau penontong di negeri mu
sendiri? Maka, ubahlah pola pikir anda mulai sekarang tanamkan di dalam diri
anda bahwa kegagalan atau kerugian itu adalah awal dari kesuksesan. Jangan lagi
anda takut rugi, bangkrut, atau gagal. Sebab, pola pikir itulah yang membuat
anda susah menjadi pengusaha.
Salah satu contohnya dari hasil kajian tentang Rot-Bak Kompak anak-anak Asli Papua yang mengabaikan ide bisnis usaha roti bakar sebab dianggap sangat simple serta tidak sangat mengutungkan. Sementara itu, roti-bakar nyatanya masih jadi salah satu menu kesukaan yang digandrungi anakmuda di Indonesia. Sehingga, perusahaan yang bergerak dibidang industry Roti pun semakin banyak dan beragam, mulai dari industry rumahan kecil sampai dengan usaha besar. Kota Jayapura juga tidak luput dari perkembangan usaha pembuatan Roti bakar. Beragam jenis rasa, rasa dan bentuk Rot-Bakar sudah ada di kota Jayapura. Usaha Rot-Bar Kompak telah berdiri sejak tahun 2022, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Dengan melihat peluang yang ada untuk meningkatkan ekonomi dan membuaka lapangan pekerjaan bagi anak-anak muda di Papua. Rot-Bar KOMPAK sendiri berada di bawah Komunitas KOMPAK yang memiliki kepanjangan “Komunitas Orang Muda Kreatif”. Sedangkan penggunaan pada Rot-Bar Kompak, memiliki kepanjangan “Ko Makan Pasti Kembali”. Rot-Bar Kompak ini ada di beberapa lokasi dan penulis akan melakukan penelitian ini di jalan Yotefa Grahana Waena Distrik Heram Kota Jayapura.
Dipublikasikan Jurna JEB STIE Port Numbay Jayapura: https://ejurnal.stie-portnumbay.ac.id/index.php/jeb/article/view/64/54
Minggu, 21 Maret 2021
KEWIRAUSAHAAN: KONSEP 10 D MENURUT WILLIAM BYGRAVE YANG DITERAPKAN OLEH BILL GATES
Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding dengan orang biasa. William Bygrave membuat daftar 10 D sebagai ciri kewirausahaan, yaitu:
1. Dream (Mimpi)
Wirausahawan memiliki visi atas masa depan seperti apa yang mereka dan usaha
mereka ingin hadapi. Dan, lebih penting lagi, mereka memiliki kemampuan
mengimplementasikan mimpi mereka (Ratni, 2012). Salah seorang Entrepreneur sukses saat ini adalaha Bill Gates. Bill Gates
adalah seorang tokoh bisnis, investor, filantropis, penulis asal Amerika
Serikat, serta mantan CEO yang saat ini menjabat sebagai ketua Microsoft,
perusahaan perangkat lunak yang ia dirikan bersama Paul Allen. Ia menduduki
peringkat tetap di antara orang-orang terkaya di dunia dan menempati peringkat
pertama sejak 1995 hingga 2009, tidak termasuk 2008 ketika ia turun ke
peringkat tiga. Selama kariernya di Microsoft, Gates pernah menjabat sebagai
CEO dan kepala arsitek perangkat lunak, dan masih menjadi pemegang saham
perorangan terbesar dengan lebih dari 8 persen saham umum perusahaan. Gates
termasuk salah seorang pengusaha revolusi komputer pribadi terkenal di dunia
(Wikipedia, 2013). Posisnya saat ini juga bermula dari sebuah impian yang
menjadi visinya yaitu “satu komputer disetiap meja dan di setiap rumah”.
Ketika dilihat dari kaca mata sekarang, penyebaran komputer pribadi dari kantor
ke rumah tampaknya tidak bisa dihindari (Dearlove, 2009). Semua ini berawal
dari sebuah “impian”.
2. Decisiveness
(Ketegasan)
Mereka tidak pernah menangguh-nangguhkan waktu. Mereka membuat keputusan dengan
cepat. Kecepatan mereka merupakan faktor kunci kesuksesan mereka (Ratni, 2012). Memang mudah mengatakan bahwa sukses Microsoft adalah sebuah keberuntungan
besar-mendapatkan kontrak besar memasok IBM dengan sistem operasi untuk
komputer pribadi pertama. Tetapi ada lebih dari sekedar keberuntungan di
dalamnya. Bill Gates memahami nilai penting kesempatan itu. Dia tahu, sebuah
sistem operasi akan menghasilkan cetak biru yang bisa mengubah sejarah komputer
pribadi. Dia bekerja tak kenal lelah selama lebih dari enam bulan untuk
memastikan bahwa kesempatan itu, ketika datang, akan jatuh ke tangan Microsoft. Dengan
cara ini, dia membantu memuluskan keberuntungannya sendiri (Dearlove, 2009).
Bill gates memiliki ketegasan dalam menentukan pilihannya. Ia tidak
menunda-nunda waktu untuk mencapai impiannya. Ia mengambil keputusan secara
cepat dan akhirnya dapat menikmati hasil kerja kerasnya ketika telah berhasil
mendapatkan kontrak dari IBM.
3. Doers (Pelaku)
Sekali mereka menentukan suatu jenis tindakan, mereka melaksanakannya secepat
mungkin (Ratni, 2012). Bill Gates menggarap semuanya. Salah satu kunci sukses lain Microsoft adalah
kemampuannya untuk mengatur berbagai proyek besar dalam waktu bersamaan. Gates
sendiri adalah manusia pertama yang mampu melakukan banyak hal sekaligus (multi-tasking)
dan dia disebut mampu menggunakan berbagai teknik percakapan yang berbeda dalam
waktu bersamaan. Selain itu sejak awal, Gates selalu berkeras bahwa perusahaan
itu membutuhkan orang-orang terbaik. Dia tidak suka dengan orang-orang yang tak
mengerti teknologi. Banyak yang memandang hal ini sebagai sebuah sikap elitis.
Tetapi efek positifnya tetap banyak. Perusahaan itu mampu merekrut banyak siswa
cerdas langsung dari universitas; yaitu orang yang tertarik dengan prospek
bekerja terbaik dibidangnya (Dearlove, 2009).
4. Determination
(Determinasi)
Mereka mengimplementasikan usaha mereka dengan komitemen total. Mereka jarang
menyerah, bahkan pada saat menjumpai kesulitan yang tampaknya tidak mungkin
diatasi (Ratni, 2012). Di industri komputer Gates mempunyai banyak musuh. Dia juga telah menarik
perhatian komisi anti-monopoli pemerintah Federal AS yang sudah bertahun-tahun
menyelidiki berbagai tuduhan praktek anti-kompetisi Microsoft. Namun, Gates
menunjukkan bahwa dia memahami nilai penting dirinya dikalangan atas. Kendati
terus menghadapi tuduhan monopoli, dia mendekati berbagai CEO perusahaan Fortune
500, menggelar forum CEO di Seattle, dan beberapa kota lain di AS (Dearlove,
2009).
5. Dedication
(Dedikasi)
Mereka berdedikasi total terhadap bisnisnya, kadangkala mengorbankan hubungan
mereka dengan kawan atau keluarganya. Mereka bekerja tak kenal lelah. Dua belas
jam sehari dan tujuh hari seminggu bukan merupakan hal yang tidak biasa bagi
seorang wirausahawan yang memperjuangkan tinggal landas bagi usahanya (Ratni,
2012). Walaupun telah menjadi orang terkaya di dunia Gates tetap berdedikasi di
perusahaannya. Ia lebih suka bekerja terus selama 16 jam sehari daripada
pensiun walaupun sebenarnya kekayaannya akan cukupmenghidupinya hingga tua
nanti (Dearlove, 2009).
6. Devotion
(Pengabdian)
Wirausahawan mencintai apa yang dikerjakannya. Rasa cinta inilah yang menahan
mereka ketika usaha mereka mendapat kesulitan. Dan rasa cinta akan produk atau
jasa merekalah yang menyebabkan mereka sangat efektif dalam menjualnya. Kisah cintanya dengan komputerlah yang membuat Bill Gates tetap berada di
posisi terdepan industrinya, sebuah industri di manabisa dengan mudah
kehilangan arah. “Kuncinya adalah anda harus menikmati apa yang anda lakukan
setiap hari. Bagi saya, hal itu adalah bekerja dengan banyak orang cerdas dan
mengerjakan berbagai masalah baru” (Dearlove, 2009).
7. Details (Cermat)
Wirausahawan harus menguasai rincian yang bersifat kritis (Ratni, 2012). Bersama dengan pendekatan analitis dan logis terhadap bisnis, Gates juga
seorang penilai resiko yang cermat. Ini adalah sesuatu yang dia pelajari sambil
menjalankan bisnis, bukan di sekolah formal. Tetapi, tidak seperti orang lain
yang takut resiko dan berusaha menunda keputusan mereka, Gates sangat paham
bahwa di industri komputer, karena cepatnya perubahan, tidak melakukan apa-apa
adalah resiko terbesar. Risiko, dia tahu, harus diseimbangkan dengan potensi
kompensasi yang sepadan (Dearlove, 2009).
8. Destiny (Nasib)
Mereka ingin bertanggung jawab atas nasib mereka sendiri daripada bergantung
kepada seorang atasan (Ratni, 2012). Memang mudah mengatakan bahwa sukses Microsoft adalah sebuah keberuntungan
besar-mendapatkan kontrak besar memasok IBM dengan sistem operasi untuk
komputer pribadi pertama. Tetapi ada lebih dari sekedar keberuntungan di
dalamnya. Bill Gates memahami nilai penting kesempatan itu. Dia tahu, sebuah
sistem operasi akan menghasilkan cetak biru yang bisa mengubah sejarah komputer
pribadi. Dia bekerja tak kenal lelah selama lebih dari enam bulan untuk
memastikan bahwa kesempatan itu, ketika datang, akan jatuh ke tangan Microsoft. Dengan
cara ini, dia membantu memuluskan keberuntungannya sendiri (Dearlove, 2009).
Bill gates memiliki ketegasan dalam menentukan pilihannya. Ia tidak
menunda-nunda waktu untuk mencapai impiannya. Ia mengambil keputusan secara
cepat dan akhirnya dapat menikmati hasil kerja kerasnya ketika telah berhasil
mendapatkan kontrak dari IBM. Semua ini bukan hanya sekedar nasib yang
beruntung tetapi Bill Gateslah yang membawa dirinya pada keburuntungan
tersebut.
9. Dollars (Uang)
Menjadi kaya bukanlah motivator utama bagi seorang wirausahawan. Uang lebih
berarti sebagai ukuran kesuksesannya. Mereka menganggap jika mereka sukses,
mereka akan diberi penghargaan (Ratni, 2012). "Jika
kami termotivasi oleh uang, kami akan menjual perusahaan ini jauh-jauh hari dan
akhirnya berlibur di pantai," kata Larry Page, pendiri Google. "Ini
bukan tentang jumlah uang. Bagi saya dan rekan, hal yang paling penting adalah
kami menciptakan aliran informasi yang terbuka bagi semua orang," sebut
Mark Zuckerberg, sang bos Facebook.
Bagi
Bill Gates menjadi kaya bukan sekedar berhubungan dengan memiliki banyak uang.
Namun kekayaan yang utama adalah seberapa besar uang yang kita dapatkan dapat
digunakan untuk menolong orang lain, untuk memberikan manfaat bagi orang lain
(Desxripsi, 2012).
10. Distribute (Distribusi tugas)
Wirausahawan mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada karyawan kunci yang
merupakan faktor penting bagi kesuksesan bisnisnya (Ratni, 2012). Pada Januari 2000, Gates mundur dari singgasana sebagai CEO Microsoft. Steve
Ballmer, sahabat lama dan koleganya, menggantikan. Perganitian itu hanya
bersifat simbolis karena Gates melepaskan posisinya sebagai CEO demi
berkonsentrasi pada minat-minat utamanya. Dia tetap memegang posisi komisaris
utama dan menambahkan gelar baru ke curriculum vitae-nya: chief
software architect atau kepala arsitek peranti lunak (Dearlove, 2009).
Referensi:
H.Buchari Alma, 2018. Kewirausahaan Edisi Revisi, Alfabeta Bandung
Dearlove,
Des. 2009. The Bill Gates Way. Jakarta: Daras
Desxripsi.
2012. 9 Saran Bisnis dari Bill Gates (Microsoft). http://desxripsi.
blogspot.com/2012/07/9-saran-bisnis-dari-bill-gates-microsoft.html Diakses
pada 6 Maret 2021
Ratni.
2012 . Konsep 10 D William Bygrave. http://ratni_itp.staff.ipb.ac.id/
2012/06/08/konsep-10-d-william-bygrave/ Diakses pada 20 Maret
2021
Senin, 20 Juli 2020
BAHAN MATERI_TUPOKSI ORGANISASI

Bagian I.Latar Belakang
|
BAGIAN II.TUPOKSI
PEMBINA
|
BAGIAN III. TUPOKSI
PENASEHAT
|
BAGIAN IV. KETUA UMUM
|
Kewenangan
Tanggung
jawab
Tugas
Pokok
- Memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan organisasi dalam pelaksanaan seluruh kegiatan
organisasi
- Memimpin rapat – rapat pengurus,
baik rapat khusus BP. IPMDS (ketua, wakil ketua, sekum, bendum, ketua-ketua
bidang dan seluruh anggota), atau rapat umum yang diikuti semua unsur
pengurus.
- Mewakili organisasi untuk membuat
persetujuan/kesepakatan dengan pihak lain setelah mendapatkan kesepakatan
dalam Rapat Organisasi
- Mewakili organisasi untuk
menghadiri acara tertentu atau agenda lainnya
- Bersama-sama Sekretaris Umum/
wasekum menandatangani surat-surat yang berhubungan dengan sikap dan
kebijakan organisasi, baik bersifat ke dalam maupun ke luar.
- Bersama-sama Sekretaris dan
Bendahara merancang agenda mengupayakan pencarian dan penggalian sumber
dana bagi aktifitas operasional dan program organisasi
- Memelihara keutuhan dan kekompakan
seluruh pengurus organisasi
- Memberikan pokok-pokok pikiran yang
merupakan strategi dan kebijakan Organisasi dalam rangka pelaksanaan
program kerja maupun dalam menyikapi reformasi diseluruh tatanan kehidupan
demi pencapaian cita-cita dan tujuan organisasi.
- Mengoptimalkan fungsi dan peran
ketua-ketua bidang agar tercapainya efisiensi dan efektivitas kerja
organisasi.
Fungsi:
- Merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam pimpinan organisasi
- Merumuskan
kebijakan untuk pengembangan organisasi
- Mengkoordinasikan
kegiatan dan pengembangan organisasi.
- Bertanggung
jawab terhadap seluruh Keputusan Musyawarah dan melaksanakan program kerja
sebaik-baiknya dengan seluruh jajaran pengurus kepada seluruh
anggota pengurus.
- Melaksanakan
tugas dan tanggung jawab lain yang dipandang perlu menurut kepentingan dan
perkembangan organisasi
- Dalam
melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Raker Oragnisasi Ikatan.
BAGIAN V. TUPOKSI
WAKIL KETUA
D.
WAKIL KETUA
|
BAGIAN VI. TUPOKSI
SEKERTARIS UMUM
|
BAGIAN VII. TUPOKSI
BENDAHARA
|
BAGIAN VIII. TUPOKSI
BID.HUMAS
|
BAGIAN XI.PENUTUP
A.KESIMPULAN
|
Entri yang Diunggulkan
-
Seorang Entrepreneur memang sedikit berbeda dibanding dengan orang biasa. William Bygrave membuat daftar 10 D sebagai ciri kewirausahaan, ya...
-
Untuk mengetahui kesehatan bank dan mengetahui kondisi keuangan bank dilihat dari laporan keuangan yang disajikan oleh bank secara periodik...