KONDISI SOSIAL, EKONOMI, PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN BUDAYA SERTA KEBIJAKAN INVESTASI LAHAN
Orang Korowai yang dulu memiliki pola hidup dan hubungan yang asri dengan alamnya. Berburu dan meramu adalah pola hidup masyarakat korowai pada waktu dulu, Karena kekayaan alam yang dipunyainya sangat berlimpah tak terhingga. Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka akan menanyakan, persaingan hidup, kepadatan penduduk, stres, depresi, penyakit, dan resesi ekonomi. Kekayaan alam ini sangat memanjakannya, sehingga seolah tak perlu menguras tenaga besar untuk mencari dan berusaha.
Namun, kini masyarakat Korowai harus menghadapi kenyataan hidup di era millennium dan Pasa globalisasi atau zaman industri dan digitalisasi dalam dunia kerja modern yang menuntutnya untuk harus memacu diri bekerja dengan kiat dan tekun, harus mampu keluar dari dan maju bersaing dalam perkembangan zaman ini, tidak menjadi penonton dan bahkan korban dari arus percepatan pembangunan modern. pada era ini, Hukum Karma sangat relevan, yakni siapa yang kuat dialah yang menang. Persaingan Hidup semakin ketat di berbagai kalangan maupun dalam aspek kehidupan pun kian kuat terasa saat ini.
Norma dan nilai-nilai adat istiadat masyarakat korowai ataupun di negeri ini semakin terkikis oleh pengaruh perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang cepat, sehingga tak ada lagi warisan leluhur negeri ini yang dapat dibanggakan. Ironinya, generasi zaman ini sudah jauh masuk dalam arus globalisasi, sehingga pola pikir ( Mind Set ), Karakter, dan gaya hidup ( Life Style ) telah mengalami perubahan signifikan di era digital saat ini.
Masyarakat Korowai harus terus memacu diri untuk bersaing, baik dalam dunia pendidikan, kesehatan, ekonomi, politik, sosial budaya, perdagangan, teknologi informasi, dan ilmu pengetahuan. Bersaing dengan kualitas tinggi adalah untuk menggapai mimpi menjadi raja di negeri hutan dimana burung cenderawasih dan emas bertemu di negeri sendiri, tanpa ini (Bersaing) harapan tersebut tak akan berpihak pada mimpi kecil, melainkan kekuatan terbalik yang menekan.
Hasil kajian tentang Kondisi Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Budaya di korowa sangat memprihatikan sampai sekarang. Masyarakat Korowai dihadapi pada pengembangan kebijakan investasi lahan, izin pemanfaatan hutan dan lahan pada ekonomi korowai. Hasil analisis ini
menemukan bahwa daerah Korowai di Kabupaten Yahukimo berada di Kuadran III, yang berarti pertumbuhan agresif di kawasan dapat dicapai
dengan menggunakan kekuatan dan peluang yang ada,
walaupun ada kelemahan dan ancaman namun
tidak menutup peluang untuk perkembangan sektor Investasi lahan, pemanfaatan Hutan
dan lahan pada Ekonomi Korowai dengan perdagangan tumbuh di wilayah ini meski masih bersifat tinggi. Ini hanya sebagai referensi dan bahan referensi buat
Pemerintah Daerah Yahukimo dan juga generasi Korowai yang telah membaca
artikelnya ini tidak hanya membaca tapi harus untuk diperjuangkannya!
Temuan Ini hanya sebagai referensi buat Pemerintah Daerah Yahukimo dan juga generasi Korowai yang perlu di perjuangkan untuk masyarakat korowai itu sendiri dan hanya membaca tapi harus untuk diperjuangkannya!
Dipublikasikan Jurna JEB STIE Port Numbay Jayapura:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar